Di sebuah ruangan yang tak terjangkau mata publik, nasib salah satu partai tertua di Indonesia, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), digantungkan pada bisik-bisik politik. Di sana, Muhammad Romahurmuziy, atau akrab disapa Rommy, membawa sebuah daftar nama, sebuah persembahan bagi telinga seorang mantan presiden yang pengaruhnya masih terasa kuat, Joko Widodo. Ini adalah sebuah ritual yang seringkali terjadi di balik layar kekuasaan: ketika keputusan besar sebuah partai tak lagi ditentukan oleh suara kader, melainkan oleh restu dari penguasa.

Rommy, sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PPP, tidak datang dengan tangan kosong. Ia menyodorkan sejumlah nama, termasuk Sandiaga Uno, Saifullah Yusuf, hingga Marzuki Alie. Namun, dalam daftar itu, satu nama mencuat, disarankan langsung oleh Jokowi: Amran Sulaiman. “Karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran,” begitu ujar Rommy, Kata itu menegaskan bahwa Amran, yang bukan kader asli, adalah pilihan terbaik untuk menahkodai bahtera partai berlogo ka’bah tersebut. Di tangan Rommy, dan dalam restu Jokowi.

Nama Amran Sulaiman mencuat sebagai calon Ketua Umum partai berlambang Ka’bah tersebut menjelang Muktamar PPP pada Oktober 2025. Penentuan ketua umum kali ini punya agenda genting buat PPP: membangkitkan partai tua kembali bertaji. PPP pada Pemilu 2024 hanya meraup 5.858.907 suara atau 3,87 persen, tak lolos ambang batas. Hal ini janggal bagi partai yang berusia setengah dekade, yang bahkan saat itu punya tokoh populer Sandiaga Uno.

Menerka Amran

Amran sejatinya adalah pengusaha perangkap tikus. Mereknya TIRAN, kepanjangan dari Tikus Diracun Amran. Perangkap tikus untuk pertanian ini membuat Amran menjadi begitu tajir dengan kekayaan Rp 1,2 Triliun, salah satu menteri terkaya yang pernah ada.

Ia lahir di Bone, Sulawesi Selatan, pada 27 April 1968. Ia merupakan anak ketiga dari dua belas bersaudara. Ayahnya merupakan seorang veteran yang bernama Andi B. Sulaiman Dahlan Petta Linta dan ibunya Andi Nurhadi Petta Bau. Amran Sulaiman adalah keturunan jauh dari Raja Bone ke-23. Saat kecil, dia tumbuh di daerah Barru, Sulawesi Selatan. Saat ini, Amran menjabat sebagai Menteri Pertanian (Mentan) Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 era Presiden Prabowo Subianto. Amran sebelumnya dipilih presiden Ke-7, Jokowi, sebagai Menteri Pertanian di Kabinet Kerja pada 2014-2019. Kemudian ia kembali Mengisi pos menteri pertanian untuk sisa masa jabatan 2019-2024, Amran Sulaiman menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang terjerat kasus dugaan korupsi.

Amran tidak pernah resmi menjadi anggota Parpol. Posisi politik sebagai menteri di tahun 2014 masuk akal melihat rekamn jejak Amran. Keterlibatan politik pertamanya kurang lebih kala ikut mendukung adiknya, Andi Sudirman Sulaiman, menang sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Selatan pada 2018.

Namun setelah kembali menjabat Menteri Pertanian di tahun 2019, kekuatannya semakin hebat. Pada Pemilu 2024, Amran mengantarkan kedua adiknya menjadi kepala daerah di kampungnya. Sudirman Sulaiman kembali menjadi Gubernur Sulsel, dan Andi Asman Sulaiman sebagai Bupati Bone.

Sokongan Haji Isam

Amran merupakan sepupu Andi Syamsuddin Arsyad atau yang dikenal dengan Haji Isam yang pemilik PT Jhonlin Agro Raya yang beroperasi di Kalimantan Selatan. Jhonlin merangsek ke berbagai lini bisnis, mulai dari perkebunan hingga tambang batubara.

Haji Isam bukan pengusaha biasa. Di tahun 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) rela datang guna meresmikan pabrik biodiesel barunya senilai Rp 2 triliun yang berada di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Nama Haji Isam membetot perhatian lantaran ada dugaan perusahaan Haji Isam menyuap pejabat pajak berkaitan dengan nilai pajak perusahaannya.

Haji Isam dan Amran sama-sama berasal dari Bone. Kedekatannya tak terbantahkan. Bahkan elite PPP ada yang mengaitkan kedekatan Amran dengan pengusaha Haji Isam dalam rangka memenangkan kursi ketua umum. Haji Isam sendiri sudah membantah isu soal ia menyiapkan Amran untuk masuk di bursa calon ketua umum PPP.


Branding, Marketing, dan Konten untuk Politisi

Panduan pembuatan konten dan program kampanye mulai dari penyusunan ide hingga aksi konkret untuk APK, media sosial, hingga kampanye massa.

Rp 1.000.000